bertepatan pada tanggal 2 Rabiul Awal
Tahun Gajah ataupun yang bertepatan dengan 20 Bulan april 571 Masehi,
Muhammad SAW lahir di kota Makkah. Putra dari pasangan Abdullah dan
Aminah lahir di Makkah, Sekitar 200 meter dari Masjidil Haram.
Namun, seiring dengan berjalannya waktu
dari masa sampai kemasa, di hari kelahiran Nabi Muhammad SAW (Maulid
Nabi) men-jadi momentum bernilai yang kerap diperingati tiap tahunnya
oleh segenap umat di belahan dunia dengan beraneka ragam tradisi
masing-masing. Lantas, siapakah pionir pelaksanaan peringatan Maulid
Nabi tersebut?
Masih menurut referensi yang sama,
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang pertama kalinya diselenggarakan
oleh Sultan Salahuddin al-Ayyubi, pendiri Dinasti Ayyubiyah. Salahuddin
adalah jenderal yang juga pejuang Muslim Kurdi yang bersal dari Tikrit,
Irak.
Keberaniannya dalam memimpin perang
ketika itu dikenal oleh beragam kalangan, baik kawan ataupun lawan.
Ketika itu, Sultan Salahuddin al-Ayyubi sedang berperang menghadapi
Pasukan Salib yang berasal dari seluruh Eropa.
Pasukan Salib tersebut dipimpin oleh
Richard yang dikenal dengan sebutan Sang Hati Singa. Sultan Salahuddin
al-Ayyubi lalu seraya menyiapkan pasukannya menceritakan kembali riwayat
Nabi Muhammad SAW.
Kisah Nabi Muhammad SAW dan juga
perjuangannya dalam membela agama Allah SWT banyak sekali dan juga butuh
diteladani. Terutama, perjuangan ketika Rasul ALLAH Muahammad SAW dan
juga pasukannya berperang melawan musuh Allah.
Kisah-kisah Rasulullah SAW yang
diceritakan terkait dengan perang diikuti olehnya. Peperangan pun tidak
dapat dihindari sebab adanya perintah Allah SWT untuk membela diri.
Peperangan yang dilakukannya pun sekadar
untuk menegakkan agama Allah SWT dan mempertahankan diri. Tujuh perang
besar yang diikuti Rasulullah, yaitu Perang Badar, Uhud, Ghatafan,
Khandaq, Khaibar, Mu’tah, dan juga Hunain.
Sesudah menceritakan kisah-kisah
Rasulullah SAW, Sultan Salahuddin al-Ayyubi menjadikan kegiatan tersebut
selaku fasilitas untuk mengobarkan semangat juang dan juga berkorban
untuk menyelamatkan umat Islam diseluruh dunia. Dampaknya nampak positif
dengan kemenangan Salahuddin.
Akhirnya, Sultan Salahuddin
al-Ayyubi berhasil memimpin tentara Islam memasuki Yerusalem dengan
mengalahkan pasukan Salib yang dipimpin oleh Richard. Sesudah perang
tersebut, peringatan Maulid Nabi Muhammad lalu diselenggarakan oleh
penguasa Islam di Timur Tengah.
Hingga kini, tradisi peringatan Maulid
Nabi SAW tetap dipertahankan oleh banyak kalangan. Kegiatan tersebut,
antara yg lain, bertujuan untuk membesarkan nama dan juga meneladani
sirahnya.
Ini agar umat Islam memiliki semangat
menegakkan agama Allah dan juga senantiasa mendengungkan nama Allah agar
terus memperoleh rahmat-Nya. Keteladanan Rasul tersebut sebagaimana
tertuang di surah al-Ahzab ayat 21.
“Sesungguhnya telah ada pada diri
Rasulullah “SAW” teladan yang baik bagimu ialah bagi orang-orang yang
berharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan ia banyak menyebut
Allah SWT.”.
Sumber : http://www.idjoel.com/sejarah-maulid-nabi-muhammad-saw-yang-sebenarnya/
0 komentar:
Posting Komentar